Oleh : Agustin Sintya Suharto
Zahra mematungkan diri. Cewek berlesung pipi dengan tinggi sekitar 160cm itu tercengang melihat surat berwarna pink ada didalam dilokernya. Dia melihat dengan seksama, dalam lokernya. Surat pink itu tak jelas dari mana asalnya dan hanya bertuliskan "Secret Admirer" dengan bau wangi parfum "kenzo daun" yang mengingatkannya pada seseorang bernama Ganang. Ya, akhirnya dia mengingatnya, Ganang adalah kakak kelas SMPnya yang pernah singgah dihatinya. Kabar yang ia dengar Ganang melanjutkan SMA di Jakarta.
“Siapa sih yang ngirimin surat ini?” gumamnya seraya Zahra melangkahkan kakinya ke kelasnya yaitu 11ipa1.
***
Zahra pun membuka surat berwarna pink itu bersama sahabatnya yaitu Ela. Ternyata, surat pink itu berisi puisi. Lalu mereka membaca tulisan puisi yang ala kadarnya itu. Puisinya begitu romantis dan membuat penasaran mereka siapa pengirimnya.
Aku
Hanya seorang pengagummu
Yang hanya bisa menatap sosok indahmu dari balik sang rembulan
Yang hanya bisa mengharap kau jatuh ke pelukanku
Yang hanya bisa diam-diam mencintaimu
Dan aku terlalu takut tuk ungkapkan siapa diriku
Sosokmu yang begitu indah
Yang membuatku ingin mengenalmu lebih jauh
Kau yang slalu hadir dalam gelap malamku
Yang membuat aku merasa damai
"Secret Admirer"
“Jelaslah puisi ini untuk lo. Kan surat ada didalam diloker lo kan.”
“Tapi kalau ini hanya kerjaan orang iseng gimana ?,”
“Egag lah Zah, masak orang iseng sempet-sempetnya buat puisi romantis gitu ke lo.”
"Kan bisa aja gitukan."
"Tapi lo mah cocok punya Secret Admirer. Lo kan cantik baik lagi.”
“Ah lo gitu La.”
“Udahlah, gak usah dipikirin Secret Admirer lo itu. Suatu saat pasti bakal ketauan siapa orangnya, tenang aja”
***
Tapi siapa gerangan Secret Admirer, sebuah nama yang bertengger di antara barang-barang itu semua. Zahra kembali melihat semua barang dan mengeja nama yang bertengger didalam barang tersebut, Secret Admirer. Hanya itu. Tak diketahui siapa itu Secret Admirer, apakah dia cewek, cowok atau malah banci. Tapi ia merasa kalau semua ini ulah cowok, tapi belum tentu juga karena belum ada bukti. Ia semakin merasa penasaran setelah melihat semua barang-barang itu. Dan Ia bertekad untuk mencari dalang dibalik ini semua. Kemana dia harus mencari tahu? Ia pun meminta bantuan pada Ela.
Cewek bermata sipit dan berkulit putih ini berniat untuk menemui Ela di kelasnya. Setelah bertemu si Ela di kelas , Zahra pun meminta pertolongan pada si Ela
“Eh La, mau egag lo bantuin gue? Soal Secret Admirer itu.”
“Oh lo mau cari tahu siapa dia?”
“Iya La , lo tau semua kan. Dia ngasih barang-barang itu ke dalam loker gue.”
“Iya Zah. Terus kita harus gimana buat cari dia?”
“Gini, gue masih penasaran gimana dia bisa masukin barang-barang itu ke dalam loker gue . Yang jelas-jelas setiap hari gue kunci.”
“Oh iya , gue gak kepikiran sampai sejauh itu. Yang hanya bisa buka loker-loker kita kan petugas sekolah Zah.”
“Nah , itu masalahnya. Masak petugas sekolah ngasih gituan ke loker gue! G lucu kan.”
“Yaudah ntar kita sehabis pulang sekolah tanya petugas sekolahnya aja gimna Zah?”
“Okedeh , gue udah muak ma semua itu!”
Sepulang sekolah Zahra dan Ela menemui Petugas Sekolah, yang biasanya ada di Pos Satpam kalau jam pulang sekolah.
“Permisi pak , boleh minta waktunya sebentar?” ucap Zahra.
“Boleh-boleh silahkan saja, ada apa dek?,”
“Saya dan teman saya ingin tahu. Soal loker siswa."
"Oh ada apa dengan loker adek? Kuncinya hilang atau apa?"
"Bukan Pak, kami cuma mau tanya memang kalau malam lokernya selalu dikunci kan Pak?”
“Iya dek, Bapak tiap malem selalu chek dan kunci setiap loker di sekolah ini.”
“Oh gitu ya Pak. Gini,saya mengalami kejadian yang aneh, setiap pagi saya menemukan barang-barang didalam loker saya. Apakah bapak tahu?"
"Mungkin Bapak pernah dimintain tolong siswa disini yang meminjam kunci cadangan loker egag Pak?” ucap Ela kepada Petugas Sekolah.
“Wah setahu bapak sih ada, tapi gak tau. Siapa yang pinjem ,soalnya malam.”
“Oh gitu ya Pak? Dia cowok atau cewek Pak?”
“Cowok kok dek. Tapi Bapak kurang tahu namanya dan kelas berapa.”
“Yaudah kita pamit pulang dulu ya Pak. Terimakasih ya Pak.”
“Sama-sama dek.”
Dijalan sepulang sekolah Zahra dan Ela naik angkot seperti biasanya. Didalam angkot mereka bercerita soal “Secret admirer” dan apa yang telah mereka dapat setelah tanya kepada Petugas Sekolah tadi. Mereka sekarang sudah tahu , bahwa Secret admirer itu adalah cowok. Tapi belum tahu siapa dia.
***
Tiba-tiba sebuah bola basket mengerah kepada Zahra. Dan mengenai kepalanya. Serasa kepalanya terkena sesuatu yang sangat berat, yang membuatnya jatuh lemas di pinggiran Lapangan Basket. Dan ada sosok cowok yang mendekat ketubuhnya dengan wangi parfum "kenzo daun" dan lalu Zahra pun tak sadarkan diri.
Sesadarnya, Zahra sudah berada di Ruang UKS, Ia ditemani Ela dan cowok dengan wangi parfum “kenzo daun”. Ela pun sempat cemas karena Zahra yang tiba-tiba pingsan karena Bola Basket yang mengenai kepala Zahra.
"Ela ,gue ada dimana..."
“Tenang Zah, Lo ada di UKS kok."
"Emang gue kenapa?"
“Kena bola basket lo tuh, eh iya kenalin dia Andreas.”
Lalu, anak basket itu memperkenalkan diri dan meminta maaf kepada Zahra karena bola basktenya mengenai kepala Zahra sehingga membuat Zahra pingsan.
“iya gue Andreas, lo Zahra kan. Maafin gue ya, udah buat lo jadi gini.”
“Hmm, gpp kok And. Gue juga gak hati-hati tadi jalannya.”
“Gpp kan lo? Udah enakan belum?”
“Udah enakan kok.”
“Eh ntar pulangnya bareng gue ya. Sebagai tanda minta maaf gue ke lo. Lo juga Ela. Mau kan?”
“Oke deh And, mau kok gue. Lo mau kan?”
“Iya gue mau, kalau Ela juga mau. ”
***
Tapi Secret Admirernya masih saja mengirimkan barang-barang dengan wangi parfum “kenzo daun”. Dan Zahra pun menceritakan soal Secret Admirernya kepada Andreas , teman barunya. Andreas pun sempat salah tingkah saat Zahra dan Ela menyinggung soal Secret Admirer.
Andreas mengenalkan Zahra dan Ela kepada Team Basketnya. Zahra sempat grogi karena harus berkenalan dengan teman Andreas yang dicapnya sebagai "cowok sok cool". Andreas pun mengajak Zahra dan Ela untuk bermain basket bersama Teamnya. Zahra yang phobia sama Bola basket sempat ilfil melihat bola basket, tapi Andreas selalu saja memaksa agar Zahra tak phobia lagi dengan bola basket .
Andreas pun mengajari teknik-teknik dasar kepada Zahra. Deg deg seeer. Mereka sangat serasi.
"Eh Zah ,lo cocok tuh ma Andreas," ucap Ela sambil cekikikan.
"Cieee cieee cicuiit.... ," Ucap teman-teman Team basketnya Andreas.
"Apaan sih lo semua," bantah andreas
"Kaya anak kecil aja lo semua, dasar. Gue lagi diajarin malah diginiin," ucap Zahra sambil melepaskan bola dari tangannya.
"Eh, lo gak boleh marah lho. Kalau marah berarti beneran," Ucap ela
"Siapa juga yang marah La," ucap Zahra.
Zahra termangun dikamarnya ,mengingat kejadian tadi siang sewaktu sekolah sambil cekikian. Adeknya pun terganggu .
"Kak Zahra tu kenapa sih? Cekikikan terus."
"Apaan sih lo dek ,ganggu aja."
"Kak Zahra itu yang ganggu adek. Kakak kayak orang gila tau."
"Enak aja lo dek ,kakak lagi seneng malah dibilang orang gila," bantah ia kepada adeknya, Anelies.
Setelah itu Zahra membuka semua barang dari Secret Admirer yang ditaruhnya di kotak ungunya. Zahra melihat seksama semua barang-barang itu. Dan mulai rasa penasarannya muncul diotaknya. Siapa si dia dengan wangi barang-barang parfum "kenzo daun" itu.
***
"Lo, gue jemput ya. Sekarang, ntar kita jemput juga si Ela. Gimana?"
Zahra pun menjawab
"Ok And ,cepet gih lo kesini"
Dan akhirnya Andreas dateng kerumah Zahra ,lalu menjemput Ela dirumahnya. Sesampainya disekolah mereka bertiga berpisah. Andreas ke kelasnya, Zahra dan Ela menuju kelas mereka. Namun sebelum itu Zahra mengechek dalam lokernya. Apakah ada barang dari Secret admirer?. Dibukanya loker Zahra ,didalamnya ada sepucuk surat berwarna pink dengan wangi parfum "kenzo daun". Surat tersebut berisi puisi
Aku
Pengagum rahasiamu
Yang sekarang ada didekatmu
Yang sekarang telah memasuki ruang hidupmu
Aku
Telah menampakan siapa diriku kepadamu
Ku harap kau mengerti maksutku
Secret Admirer
Zahra tercengang melihat isi surat itu. Zahra sempat berfikir kalau dia pernah melihat Secret Admirer itu. Andreas. Zahra dan Ela langsung mengira seperti itu.
Istirahat, Zahra dan Ela mencari keberadaan Andreas atau Secret admirer itu. Zahra pun meraih Handphone yang ada di tasnya ,setelah itu sms Andreas.
"Eh lo ada dimana sekarang?"
"Gue ada di lapangan basket."
Zahra dan Ela langsung nyamperin Andreas ke Lapangan Basket. Untuk menanyakan apakah dia itu itu.
"Ndre, sini," ucap Zahra dengan melambaikan tangan.
"Oh iya,sebentar."
"Cepet sini."
"Ada apa?"
"Lo secret admirer itukan?"
"Secret admirer apaan sih yang lo?"
"Alah ngaku aja lo. Lo yang sukanya ngasih barang-barang ke dalam loker Zahra kan?" Semprot Ela ke Andreas.
"Okedeh ,tenang. Kalau emang gue kenapa?"
"Kenapa lo ngasih barang-barang itu semua dan puisi-puisi itu ke gue?"
"Lo kan tau semua isi puisi itu kan ,jadi lo harusnya tau kenapa lo nulis dan ngasih itu semua"
"Lo suka ma Zahra?" tanya Ela kepada Andreas.
"Ya begitulah... Dan gue sebenernya sayang banget ma lo ,gue tau kalau lo ngecap anak-anak basket sok cool."
"So sweet ,tenyata beneran kan kalian cocok. Jadian aja gih lo," ucap si Ela.
"Oh gitu yaudahlah," ucapku,lalu menggandeng Ela menuju kelasnya.
Zahra masih tak menyangka bahwa Secret Admirer nya itu Andreas. Andreas termasuk cowok populer di sekolah Zahra,gak cuma karena anak basket tapi juga cakep dan baik. Tiba-tiba hp Zahra bergetar ternyata ada sms. ANDREAS.
"Maafin gue ya. Kalau cara gue salah untuk ndeketin lo"
Dan andreas mengirim puisi
Setiap waktu ku selalu memikirkanmu
Indah wajahmu, senyum manismu
Membuatku semakin menginginkanmu
Niatku mencintaimu tulus dari dalam lubuk hati ini
Tapi apakah kau tau perasaanku?
Yang telah lama ku pendam selama ini
Akupun hanya bisa berharap
Kau bisa mengerti
Dan mencintaiku sepenuh hati
Secret Admirer
Zahra pun tau kenapa Andreas memilih jadi Secret admirer. Dia cinta sama aku dan ingin aku menjadi pacarnya saat waktu yang tepat.
***
"Lo harus meminta kejelasan,lo gak boleh gini."
"Ok gue akan minta dia jelasin apa yang terjadi selama ini."
"Gitu dong Zah, itu baru sahabat gue."
Zahra dan Ela semakin mendekati gerbang sekolah yang disana telah menunggu Andreas. Andreas menyapa mereka
"Pagi ,Zahra Ela."
"Pagi juga And," ucap Ela.
"Pagi juga And," ucap Zahra.
"Ntar ada acara gak Zah? Gue mau jelasin tentang semua yang terjadi selama ini."
"Ntar gue, Ada.." ucap Zahra, lalu diinjak kakinya oleh Ela.
"Eh lo tu knp, acara apaan coba Zah? Dia bisa kok And," semprot Ela.
"Bisa gak Zah?" Ucap Andreas sambil melihat wajah Zahra.
"Eh iya maaf. Gue bisa kok, tapi ma Ela harus ikut juga ya."
"Eh gue ada acara Zahraku sayang. Ntar gue ada les musik di purwacaraka Zah."
"Hah? Masak lo kan lesnya sabtu. Ini kan jumat La"
"Eh, gue majuin kali. Gue ntar lesnya Zah. Sorry gue g bsa nemenin lo"
"Okedeh kalau lo emang les beneran!"
"Ntar ya Zah, gue tunggu lo didepan gerbang sepulang sekolah"
Zahra dan Ela pun masuk kekelasnya ,tanpa melihat dalam loker Zahra apakah Andreas memberi barang-barang lagi atau egag.
Bel pulang sekolah berbunyi
Ela pun langsung menyuruh cepat-cepat si Zahra. Buat ketemuan ma si Andreas.
"Ayo Zah, pasti Andreas udah nungguin lo"
"Iya, tp gak usah keburu-buru kali La"
"Hihi ,gue pgn cpt tau hasil lo jalan ma Andreas"
"Tenang aja ,ntar kalo udah pulang, gue langung sms lo deh"
"Okedeh ,yo jalan"
Zahra dan Ela sampai didepan gerbang. Dan melihat Andreas sudah disana tepatnya di pos Satpam. Dia berbincang-bincang dengan petugas sekolah, yang dulu mereka tanyain soal loker.
"Hey Zahra Ela"
"Eh, pak petugas sekolah"
"Gini neng, lha ini yang minjem kunci loker sekolah"
"Iya pak, saya dan Zahra juga udah tau kok"
"Sana gih lo ma Andreas , gue mau pulang dulu. Jagain baik-baik ya my princess Zahra hehe"
"Apaan sih my princess segala-_-"
"Haha biarin toh ,sana gih"
"Okedeh, gue akan jagain Zahra kok. Tenang aja"
Ela pun pulang kerumahnya naik taxi karena tidak ada Zahra yang menemaninya. Zahra dan Andreaspun menuju salah satu Mall diJogjakarta.
"Kita mau ngapain disini ?"
"Mau refreshing Zah. Nonton film, makan, timezone. Gimana, mau kan?"
"Okedeh, seru juga itu semua itu"
Zahra pun sudah Nonton film bersama Andreas "Eat Pray To Love" .setelah itu Zahra dan Andreas makan
"Gimana Zah ,mau tambah lagi? Haha"
"Egaglah And ,lo tuh kyknya kurang"
"Eh, Zah aku ngajak kmu kesini pengen ngungkapin sesuatu"
"Apa And?"
"Aku cinta dan sayang ma lo, gue mau lo jadi pacar gue?"
"Hah? My secret admirer has been said that he love me"
"Yes, I'm in love with you, would you be my girlfriend?"
Ungkapan cinta itu akhirnya tercetus juga dari bibir Andreas. Sudah lama hal seperti itu di nantikan oleh Zahra. Seorang pangeran yang sebelumnya membuat Ia penasaran siapa Secret admirer. Aku luar biasa senengnya mendengar Andreas bilang seperti itu.
"Please, what is your answer?"
"Yes. And I love u too Andreas.”
Akhirnya Zahra dan Andreas pun resmi menjadi sepasang kekasih.
~THE END~
2 comments:
manizzzzzzzzz..
banget ceritanya....
hihi :D
makasih
Post a Comment